INILAH 5 tim sepakbola yang pernah mendapat gelar juara karena giveaway. Menjadi juara pada setiap kompetisi adalah keinginan dan tujuan setiap tim sepakbola.
Gelar juara yang diraih dengan penuh perjuangan dan pengorbanan tentu sangat berarti bagi sebuah klub. Namun bagaimana bila gelar juara yang diperoleh sebuah klub sepakbola dari hasil pemberian atau giveaway?
Meski gelar juara karena pemberian tetap tercatat sebagai juara yang sah, namun tidak jarang klub yang mendapat giveaway menjadi olok-olok media. Hal ini karena klub tersebut dianggap belum tentu akan juara bila tidak mendapat giveaway. Berikut adalah daftar klub sepakbola yang pernah mendapat giveaway gelar juara.
5. Inter Milan
Gelar Scudetto yang didapat Inter Milan karena giveaway pada musim 2004-2005 menjadi yang paling populer di dunia. Gelar tersebut awalnya diperoleh oleh Juventus.
Namun setelah terkuaknya kasus pengaturan skor atau Calciopoli, gelar juara Juventus akhirnya dicabut karena Luciano Moggi selaku direktur klub saat itu terbukti bersalah pada kasus tersebut.
Gelar scudetto 2004-2005 akhirnya diberikan kepada Inter Milan yang berada di posisi ketiga. Hal ini karena AC Milan yang keluar sebagai runner up juga ikut terlibat dalam kasus tersebut.
4. Maccabi Tel-Aviv
Pada gelaran Liga Champions Asia edisi tahun 1971 yang masih bernama Asian Champions Club Turnamen. Di pertandingan final mempertemukan klub asal Israel Maccabi Tel-Aviv dan klub asal Irak, Aliyah Al Shorta.
Pada saat kedua tim memasuki lapangan, pemain Al Shorta memasuki lapangan sambil mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk dukungan pada Palestina. AFC yang menganggap hal ini melampaui batas dengan memasukkan unsur politik ke sepakbola, mendiskualifikasi Al Shorta. Alhasi final tidak jadi digelar dan Maccabi Tel-Aviv keluar sebagai juara.
3. Sriwijaya FC
Final Copa Indonesia 2009 menjadi trofi Sriwijaya setelah mendapat giveaway. Berjumpa dengan Persipura Jayapura di partai puncak, Sriwijaya sempat unggul pada menit 51 sebelum akhirnya Persipura memilih walk out.
Persipura merasa sudah sangat dirugikan sebelum pertandingan dengan pemilihan Stadion Jakabaring markas Sriwijaya FC sebagai venue partai final. Kerugian kembali didapat Persipura saat wasit tidak memberikan penalti pada pemain Persipura yang dijatuhkan di kotak penalti oleh Feri Rotinsulu.
Akibat kejadian itu, Persipura sempat mendapat larangan bermain di Copa Indonesia selama dua edisi dan denda. Persipura juga mengancam akan keluar dari PSSI dan bergabung dengan Liga Australia. Namun semua mereda saat PSSI mencabut larangan partisipasi Persipura untuk mengikuti Copa Indonesia.
2. Yomiuri FC (Kini Tokyo Verdy)
Liga Champions Asia edisi 1987 mempertemukan Yomiuri FC asal Jepang dan Al Hilal asal Arab Saudi. Drama terjadi ketika jadwal final bentrok dengan persiapan Timnas Arab Saudi. Al Hilal yang 9 pemainnya dipanggil timnas tidak bisa memenuhi jumlah minimum pemain untuk bertanding di final. Alhasil, final batal digelar dan Yomiuri FC dinyatakan sebagai juara.
1. Timnas Indonesia
Sebagai bentuk peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, PSSI kembali mengadakan kompetisi bertajuk Piala Kemerdekaan pada 2008. Diikuti oleh Timnas Indonesia senior dan junior, Kamboja, Myanmar, Brunei Darussalam, dan Libya U-23. Timnas Indonesia senior tampil memukau pada kompetisi ini hingga babak final.
Berjumpa Libya di final, Indonesia tertinggal 0-1 pada babak pertama. Pada babak kedua, Libya tidak mau meneruskan pertandingan dan memilih walk out dari turnamen.
Hal ini karena Libya merasa mendapat perlakuan tidak suportif dari tim tuan rumah. Akibat kejadian itu, Timnas Indonesia menjadi juara Piala Kemerdekaan 2008. Dan ironisnya, itu merupakan terakhir kali timnas senior mendapat trofi hingga sekarang.
Source: bola.okezone.com