NOBARTV NEWS – Pemusatan latihan Timnas Indonesia U-20 di tengah-tengah kompetisi Liga 1 tuai polemik. PSSI selaku federasi sepak bola tertinggi di Indonesia berencana untuk mempertemukan STY dengan pelatih Liga 1 demi menyelesaikan polemik tersebut.
Sebagaimana diketahui, pelatih Persija Thomas Doll marah besar ketika klub yang ditukanginya diminta untuk melepas 9 pemain sekaligus ke TC Garuda muda. Persija memang menjadi tim yang paling banyak diminta oleh PSSI untuk melepas punggawanya.
Bukannya senang karena beberapa pemainnya tembus ke tim nasional, namun Doll justru tidak. Pasalnya, pemanggilan tersebut bersamaan dengan kondisi Persija yang di mana – tim berjuluk Macan Kemayoran itu sedang bersaing untuk memperebutkan gelar Liga 1 musim ini.
Jika Doll melepas pemainnya itu, bisa dipastikan kekuatan tim-nya akan melemah. Sementara itu, para pesaingnya seperti Persib Bandung akan dengan mudah memenangkan gelar.
Atas hal itu, Doll tidak menanggapi pemanggilan ini dengan sumringah. Ia justru gusar karena beberapa pemain yang dipanggil ke TC Garuda muda itu merupakan pemain yang tampil reguler bersama timnya.
Akibat ketidakpuasan Doll itu, ia sempat menahan pemainnya. Ia melepas sedikit demi sedikit. Bahkan ia sempat adu syaraf dengan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Doll menganggap Shin tak paham bola karena memanggil pemain di saat kompetisi sedang berlangsung. Menerima sindiran itu, Shin membalas dengan menyebut dirinya sebagai eks pelatih yang pernah melatih di Piala Dunia.
Perang urat syaraf tersebut tentu menjadi hal yang buruk di mata luar. Maka daripada itu, PSSI selaku pimpinan federasi sepak bola di Indonesia harus bergerak cepat demi meredam komentar dari kedua pelatih. Kabar baiknya, PSSI berencana untuk mempertemukan Shin dengan pelatih Liga 1 yang dalam hal ini Thomas Doll. Hal itu diutarakan oleh Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri. Indra mengatakan PSSI siap memfasilitasi keduanya untuk melakukan diskusi terkait polemik tersebut.
“Kalau komunikasi kebutuhan pelatih kepala timas untuk memperlancar kerjanya, kalau diminta kami pasti fasilitasi,” ujar Indra.
“Kami kan tinggal panggil pelatih klub, klub kan anggota kami, kalau mau kami tinggal panggil, kami tinggal bersurat untuk gelar pertemuan pelatih timas dengan pelatih klub,” tambah eks pelatih Timnas Indonesia U-19 itu.
Sejak melatih Timnas Indonesia, Shin memang tak sempat bertemu dengan pelatih Liga 1. Hal ini dikarenakan jadwal padat sang pelatih yang di mana ia melatih tiga kelompok umur sekaligus.
“Itu di paruh musim atau di antara kompetisi, biasanya ada workshop. Memang tak bisa terjadi karena kegiatan coach Shin yang pegang 3 timnas sita waktu banyak. Ada anggapan PSSI-nya yang salah, atau dirteknya yang gak mau, itu ga boleh,” tutupnya.
Source: nobartv.co.id/