BUKTI cinta Shin Tae-yong pada Timnas Indonesia menarik untuk diulas. Meski terlihat sangat tegas saat melatih, bukan berarti Shin Tae-yong tidak memiliki rasa cinta kepada anak asuhnya.
Shin Tae-yong justru sangat mencintai para pemain di Timnas Indonesia sebagaimana anak sendiri. Pelatih asal Korea Selatan itu diketahui menjadi juru taktik Timnas Indonesia sejak Desember 2019. Kehadiran Shin Tae-yong membawa banyak perubahan baru dalam tubuh skuad Garuda – julukan Timnas Indonesia.
Hal itu tidak lepas dari kedisiplinan yang Shin Tae-yong tanamkan. Shin Tae-yong juga kerap menunjukkan rasa cintanya. Bukti cinta Shin Tae-yong pada Timnas Indonesia pada Timnas Indonesia terlihat pada pertandingan Piala AFF 2020.
Bukti Cinta Shin Tae yong Pada Timnas Indonesia
Laga Piala AFF 2020 mempertemukan Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia berlangsung dramatis. Timnas Malaysia bermain keras dan beberapa kali melanggar para pemain Timnas Indonesia.
Salah satu korbannya adalah Ramai Rumakiek. Saat itu, Ramai Rumakiek sedang merebut bola di dalam kotak pinalti. Dari arah berlawanan datang pemain Timnas Malaysia yang menabraknya.
Di sisi lain, pemain Timnas Malaysia juga menabrak Pratama Arhan di depan kotak penalti. Ramai Rumakiek dan Pratama Arhan keduanya sama-sama terjatuh. Meski demikian tidak ada satu pun wasit yang memberikan pelanggaran kepada Timnas Malaysia.
Wasit seperti menutup mata. Padahal di depan mereka terdapat Ramai Rumakiek dan Pratama Arhan jatuh kesakitan. Kejadian itu menyulut amarah Shin Tae-yong.
Shin Tae yong sampai menemui wasit saat laga masih berlangsung. Pelatih asal Korea Selatan itu marah besar terhadap cara wasit memimpin laga. Laga Piala AFF 2020 saat itu dipimpin oleh wasit Amar Ibrahim.
Adu argumen Shin Tae-yong dan asisten wasit tidak terelakan. Ia sampai mendekatkan wajahnya kepada asisten wasit menuntut keadilan wasit kepada anak asuhnya. Para staf pelatih juga turut mengerubungi asisten wasit tersebut.
Tidak butuh waktu lama bagi Shin Tae-yong untuk meredam emosinya. Ia langsung memerintahkan asistennya untuk kembali ke bangku cadangan.
Shin Tae-yong tiada hentinya memantau laga selama 90 menit dari pinggir lapangan. Dirinya juga sesekali berteriak memberikan arahan kepada anak asuhnya.
“Saya selama menjadi pelatih tidak pernah duduk di bangku cadangan sekali pun. Jadi, selama 90 menit para pemain bekerja keras. Jadi dengan begitu saya harus menunjukkan kerja keras saya kepada pemain.” ujar Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong membuktikan cinta kepada Timnas Indonesia dengan terus memantau pertandingan. Dengan memberikan perhatian, ia mampu mengevaluasi kekurangan pada anak asuhnya.
Source: bola.okezone.com