ALASAN kenapa Shin Tae-yong banyak menaturalisasi pemain belakang akan diulas oleh okezone di artikel ini. Proyek naturalisasi menjadi salah satu jalan yang ditempuh PSSI bersama Shin Tae-yong untuk menunjang prestasi Timnas Indonesia.
Berbeda dengan beberapa tahun terakhir di mana Indonesia banyak menaturalisasi pemain asing yang tampil apik di Liga Indonesia. Di era Shin Tae-yong, PSSI lebih diarahkan untuk melakukan naturalisasi pada para pemain keturunan Indonesia yang bermain di Eropa.
Sejak era Shin Tae-yong ada cukup banyak nama yang telah di naturalisasi. Sebut saja Jordi Amat, Sandy Walsh, hingga pemain yang baru merampungkan proses naturalisasinya Januari lalu, Shayne Pattynama.
Jika dilihat dari posisi bermainnya, mayoritas pemain naturalisasi era Shin Tae-yong adalah pemain belakang. Lantas kenapa harus pemain belakang?
Jawabannya adalah Shin Tae-yong ingin memperbaiki pertahanan Timnas Indonesia. Jika melihat skuad Garuda saat ini, lini belakang Indonesia diisi oleh pemain muda berbakat seperti Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Rizki Ridho dan lainnya. Namun, hanya ada nama Fachrudin Aryanto yang yang merupakan pemain senior di lini pertahanan Indonesia.
Shin Tae-yong juga melihat jika lini pertahanan Indonesia belum cukup bagus terutama untuk menghadapi skema bola mati. Pada set piece bola mati seperti sepak pojok, Indonesia kerap kecolongan ketika harus duel bola-bola atas.
Masalah postur tubuh yang kurang begitu tinggi yang dimiliki pemain Indonesia berusaha Shin Tae-yong atasi dengan menaturalisasi pemain keturunan di posisi lini belakang dengan postur yang tinggi.
Kemudian naturalisasi yang dilakukan Shin Tae-yong juga untuk menunjang filosofi bermainnya. Dalam skema Shin Tae-yong, fullback memiliki peranan yang sangat penting.
Saat membangun serangan, baik fullback kanan maupun kiri akan bergantian naik ke tengah sejajar dengan gelandang bertahan. Dengan demikian, gelandang yang lainnya dapat lebih maju untuk menunjang penyerangan skuad garuda.
Untuk mendukung skema ini, Shin Tae-yong membutuhkan fullback kanan dan kiri yang memiliki kontrol bola yang bagus disertai dengan ketenangan yang tinggi. Dengan demikian, lini tengah Indonesia dapat lebih kuat dan variatif dalam membangun serangan.
Nama Sandy Walsh dan Shayne Pattynama akan sangat cocok untuk mengisi hal tersebut. Keduanya memiliki posisi natural sebagai seorang fullback. Kendati demikian, keduanya dapat bermain dengan sama baiknya saat ditempatkan di posisi yang bukan pos aslinya.
Contohnya saat Sandy Walsh ditempatkan di gelandang bertahan saat masih bermain di Genk. Selain itu, dengan masuknya pemain bertahan berkualitas di skuat Garuda akan membuat pemain lokal menjadi lebih bersemangat dan berkembang agar tidak kalah bersaing untuk memperebutkan posisi utama di skuad garuda.
Itulah alasan kenapa Shin Tae-yong banyak menaturalisasi pemain belakang.
source: bola.okezone.com